Even the nicest person's patience has a limit

by - October 13, 2015

Things had been so rough in my life lately.

And I just don't know how to compete against all this mess.

Di saat kamu sudah lelah untuk mengalah, untuk bersabar, untuk selalu mengedepankan prioritas orang lain—apa yang dapat kamu lakukan untuk dapat menahan rasa amarah yang sekiranya sudah memuncak?

Terkadang orang-orang di sekitar gue mempertanyakan, "Kamu nggak capek ngalah terus?" "Ih, kamu kok jadi orang sabar banget" "Kamu kok kayaknya ngga pernah marah?" 

Oh, folks. So, all this time you all think that I'm an alien who doesn't have a heart? Ha, next joke please.

Teman-teman yang baik hatinya, gue juga manusia. Gue punya perasaan. Gue punya emosi. Jangan kalian kira dengan tidak pernahnya gue marah, kalian dapat dengan mudah menindas orang kayak gue.

Ada kalanya ketika celah-celah emosi dalam diri gue tidak dapat lagi ditambal. Tapi kenapa saat gue sedang menunjukkan emosi gue, kalian dengan mudahnya mengasumsikan bahwa gue adalah orang yang 'baper'. 

Can you please define 'baper' m8?

I'm going to tell you guys an important fact, that actually patience has its limits. Do not try to mess with it.

I'm a type of happy person who laugh or smile towards my problems. BUT don't expect me to always express those expressions. C'mon, I'm still a normal person who can be angry or upset. I'm not a robot, or a cybrog, or whatever it is. I still have my gloomy day. Don't try to push my buttons everyday.

So, please, to those people out there, try to understand the people around you well.



You May Also Like

0 comments